Rabu, 30 Mac 2011

Puisi Cinta Rabi'ah Al Adawiyah





Tuhanku, tenggelamkan aku dalam cintaMu
Hingga tak ada satu pun yang mengganggu ku dalam jumpa Mu
Tuhan ku, bintang gemintang berkelip-kelip
Manusia terlena dalam buai tidur lelap
Pintu pintu istana pun telah rapat
Tuhanku, demikian malam pun berlalu
Dan inilah siang datang menjelang
Aku menjadi resah gelisah
Apakah persembahan malam ku, Engkau terima
Hingga aku berhak merengguk bahagia
Ataukah itu Kau tolak, hingga aku dihimpit duka,
Demi keMahakuasaan Mu
ini lah yang akan selalu ku lakukan
Selama Kau beri aku kehidupan
Demi kemanusian Mu,
Andai Kau usir aku dari pintu Mu
Aku tak akan pergi berlalu
Karena cintaku pada Mu sepenuh kalbu



Ya Allah, apa pun yang akan Engkau
Karuniakan kepadaku di dunia ini,
Berikanlah kepada musuh-musuhMu
Dan apa pun yang akan Engkau
Karuniakan kepadaku di akhirat nanti,
Berikanlah kepada sahabat-sahabat Mu
Karena Engkau sendiri, cukuplah bagiku



Aku mengabdi kepada Tuhan
Bukan karena takut neraka
Bukan pula karena mengharap masuk surga
Tetapi aku mengabdi,
Karena cintaku pada Nya
Ya Allah, jika aku menyembah Mu
Kerana takut neraka, bakarlah aku di dalamnya
Dan jika aku menyembahMu
Karena mengharap surga, campakkanlah aku darinya
Tetapi, jika aku menyembahMu
Demi Engkau semata,
Janganlah Engkau enggan memperlihatkan keindahan wajah Mu
Yang abadi padaku   



Ya Allah
Semua jerih payahku
Dan semua hasratku di antara segala
Kesenangan-kesenangan
Di dunia ini, adalah untuk mengingat Engkau
Dan di akhirat nanti, diantara segala kesenangan
Adalah untuk berjumpa dengan Mu
Begitu halnya dengan diriku
Seperti yang telah Kau katakan
Kini, perbuatlah seperti yang Engkau Kehendaki



Aku mencintaiMu dengan dua cinta
Cinta karena diriku dan cinta karena diri Mu
Cinta karena diriku, adalah keadaan senantiasa mengingati Mu
Cinta karena diri Mu, adalah keadaan Mu mengungkapkan tabir
Hingga Engkau ku lihat
Baik untuk ini maupun untuk itu
Pujian bukanlah bagiku
BagiMu pujian untuk semua itu



Buah hatiku, hanya Engkau yang kukasihi
Beri ampunlah pembuat dosa yang datang kehadiratMu
Engkaulah harapan ku, kebahagiaan dan kesenanganku
Hatiku telah enggan mencintai selain dari Engkau


Hatiku tenteram dan damai jika aku diam sendiri
Ketika Kekasih bersamaku
CintaNya padaku tak pernah terbagi
Dan dengan benda yang fana selalu mengujiku
Kapan dapat kurenungi keindahanNya
Dia akan menjadi mihrabku
Dan rahasiaNya menjadi kiblatku
Bila aku mati karena cinta, sebelum terpuaskan
Akan tersiksa dan lukalah aku di dunia ini
Oh, penawar jiwaku
Hatiku adalah santapan yang tersaji bagi mauMu
Barulah jiwaku pulih jika telah bersatu dengan Mu
Oh, sukacita dan nyawaku, semoga kekallah
Jiwaku, Kaulah sumber hidupku
Dan dariMu jua birahiku berasal
Dari semua benda fana di dunia ini
Dariku telah tercerah
Hasratku adalah bersatu dengan Mu
Melabuhkan rindu


Sendiri daku bersama Cintaku
Waktu rahsia yang lebih lembut dari udara petang
Lintas dan penglihatan batin
Melimpahkan kurnia atas doaku
Memahkotaiku, hingga enyahlah yang lain, sirna
Antara takjub atas keindahan dan keagunganNya
Dalam semerbak tiada tara
Aku berdiri dalam asyik-masyuk yang bisu
Ku saksikan yang datang dan pergi dalam kalbu
Lihat, dalam wajahNya
Tercampur segenap pesona dan karunia
Seluruh keindahan menyatu
Dalam wajahNya yang sempurna
Lihat Dia, yang akan berkata
“Tiada Tuhan selain Dia, dan Dialah Yang maha Mulia.”



Rasa riangku, rinduku, lindunganku,
Teman, penolong dan tujuanku,
Kaulah karibku, dan rindu padaMu
Meneguhkan daku
Apa bukan padaMu aku ini merindu
Oh, nyawa dan sahabatku
Aku remuk di rongga bumi ini
Telah banyak kurnia Kau berikan
Telah banyak..
Namun tak ku butuh pahala
Pemberian ataupun pertolongan
CintaMu semata meliputi
Rindu dan bahagiaku
Ia mengalir di mata kalbuku yang dahaga
Adapun di sisiMu aku telah tiada
Kau bikin dada kerontang ini meluas hijau
Kau adalah rasa riangku
Kau tegak dalam diriku
Jika aku telah memenuhiMu
Oh, rindu hatiku, aku pun bahagia


Tiada ulasan:

Catat Ulasan